KodeSaya|JanganDiHapus

[x]
Source Code Aplikasi Perpustakaan Sekolah menggunakan Delphi7 dan Ms. Access
Informasi Butuh blog yang menarik tapi
tidak punya waktu untuk membuatnya?
Kami solusinya. Jasa murah pembuatan blogspot menarik.
Klik disini untuk infonya.

Selasa, 23 Oktober 2012

STARTEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMAN UNGGUL SUBULUSSALAM


Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di SMAN Unggul Subulussalam merupakan suatu kesatuan dari program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang terimplementasi dalam pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum oleh setiap satuan pendidikan. Strategi tersebut diwujudkan melalui pembelajaran aktif dengan penilaian berbasis kelas disertai dengan program remidiasi dan pengayaan.

A. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam kerangka pengembangan karakter peserta didik dapat menggunakan pendekatan kontekstual sebagai konsep belajar dan mengajar yang membantu guru dan peserta didik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, sehingga peserta didik mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan begitu, melalui pembelajaran kontekstual peserta didik lebih memiliki hasil yang komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif (olah pikir), tetapi pada tataran afektif (olah hati, rasa, dan karsa), serta psikomotor (olah raga).
Pembelajaran kontekstual mencakup beberapa strategi, yaitu: (a) pembelajaran berbasis masalah, (b) pembelajaran kooperatif, (c) pembelajaran berbasis proyek, (d) pembelajaran pelayanan, dan (e) pembelajaran berbasis kerja. Kelima strategi tersebut dapat memberikan nurturant effect pengembangan karakter peserta didik, seperti: karakter cerdas, berpikir terbuka, tanggung jawab, rasa ingin tahu.

B. Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar
Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu:

a. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Yaitu kegiatan upacara hari Senin, upacara besar kenegaraan, Apel pagi sebelum masuk kelas dan apel sore/siang sebelum pulang sekolah, pemeriksanaan kebersihan badan, piket kelas, shalat zuhur berjamaah, berdo’a sebelum pelajaran dimulai dan diakhiri, dan mengucapkan salam apabila bertemu guru, tenaga pendidik, dan teman.

b. Kegiatan spontan
Kegiatan yang dilakukan peserta didik secara spontan pada saat itu juga, misalnya, mengumpulkan sumbangan ketika ada teman yang terkena musibah atau sumbangan untuk masyarakat ketika terjadi bencana.

c. Keteladanan
Merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin, kebersihan dan kerapihan, kasih sayang, kesopanan, perhatian, jujur, dan kerjakeras.
d. Pengkondisian
Pengkondisian yaitu penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter, misalnya kondisi toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas.

C. Kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler
Demi terlaksananya kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang mendukung pendidikan karakter, perlu didukung dengan dengan perangkat pedoman pelaksanaan, pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan karakter, dan revitalisasi kegiatan ko dan ekstrakurikuler yang sudah ada ke arah pengembangan karakter.

D. Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat
Dalam kegiatan ini sekolah dapat mengupayakan terciptanya keselarasan antara karakter yang dikembangkan di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan masyarakat. Agar pendidikan karakter dapat dilaksanakan secara optimal, pendidikan karakter dapat diimplementasikan sebagaimana yang terdapat dalam Tabel di bawah ini.



Tabel 1. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum SMAN Unggul Subulussalam
Implementasi pendidikan Karakter dalam kurikulum SMAN Unggul Subulussalam
  1. Integrasi dalam mata pelajaran.
Mengembangkan silabus dan RPP pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan.
  1. Mata Pelajaran Muatan local
-       Ditetapkan oleh sekolah
-       Kompetensi dikembangkan oleh sekolah
-       Muatan Lokal di SMAN Unggul Subulussalam, yaitu :
1.      Tilawatil Al-Quran (Kelas X)
2.      Kewirausahaan       (Kelas XI dan XII)
3.      Kegiatan pengembangan diri
-       Pembudayaan dan Pembiasaan
1.      Pengkondisian
2.      Kegiatan rutin
3.      Kegiatan Spontanitas
4.      Keteladanan
5.      Kegiatan terprogram
-       Ekstrakurikuler
1.      Pramuka
2.      PMR
3.      Sanggar Tari
4.      Sanggar Teater
5.      Olah raga
6.      KIR
7.      Cooking
8.      Majalah sekolah
9.      UKS
10.  Rohis
-       Bimbingan Konseling
Pemberian layanan bagi anak yang bermasalah


D. Penambahan Alokasi Waktu Pembelajaran
Apabila pendidikan karakter diintegrasikan dalam ko-kurikuler dan ekstrakurikuler akan memerlukan waktu sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Untuk itu, penambahan alokasi waktu pembelajaran dapat dilakukan, misalnya:
1.      Sebelum pembelajaran pagi dan sebelum pulang ke rumah dilaksanakan Apel pagi/sore, berupa pemberian arahan oleh guru kepada siswa selama 15 menit
2.      Di hari jum’at pagi sebelum pembelajaran dimulai dilakukan kegiatan membaca yasin bersama atau jum’at bersih. Kegiatan ini dilakukan beselang seling antara membaca yasin bersama dengan jum’at bersih. Kegiatan ini dilakukan selama 15 Menit.
3.      Di hari sabtu pagi sebelum pembelajaran di mulai dilakukan kegiatan senam pagi, siswa berceramah (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab), kegiatan ajang kreativitas seperti menari, bermain music, visualisasi puisi, drama dan lain – lain.
4.      Pelaksanaan kegiatan solat zuhur bersama di siang hari selama 30 s.d 60 menit
5.      Kegiatan – kegiatan lain diluar pengembangan diri, yang dilakukan setelah jam pelajaran selesai
6.      Kegiatan untuk membersihkan lingkungan sekolah yang dilakukan tidak terjadwal dan sesuai dengan kebutuhan.

E. Penilaian Keberhasilan
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan dilakukan melalui berbagai program penilaian dengan membandingkan kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu. Penilaian keberhasilan tersebut dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
1.      Menetapkan indikator dari nilai-nilai yang ditetapkan atau disepakati
2.       Menyusun berbagai instrumen penilaian
3.      Melakukan pencatatan terhadap pencapaian indicator
4.      Melakukan analisis dan evaluasi
5.      Melakukan tindak lanjut

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons | Editing by Pensil Ajaib