KodeSaya|JanganDiHapus

[x]
Source Code Aplikasi Perpustakaan Sekolah menggunakan Delphi7 dan Ms. Access
Informasi Butuh blog yang menarik tapi
tidak punya waktu untuk membuatnya?
Kami solusinya. Jasa murah pembuatan blogspot menarik.
Klik disini untuk infonya.

Kamis, 24 Mei 2012

Genius Learning


Genius learning atau lebih tepat disebut sebagai holistik learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, neuro- linguistik programming, motivasi, konsep diri, keperibadian, emosi, perasaan, pikiran, metagonisi, gaya teknik mencatat, dan teknik belajar lainnya ( Gunawan, 2006: 2).
Dasar dari genius learning strategy adalah acceleretead learning atau percepatan belajar. Pemercepatan didefenisikan sebagai memungkinkan siswa untuk belajar  dengan kecepatan yang mengesankan  dengan upaya yang normal dan dibarengi kegembiraan ( DePorter, 2005: 14 ) tujuannya sama yaitu bagaimana membuat proses pembelajaran menjadi efisien, efektif dan menyenangkan.
Pada Genius Learning  maka kita berkeyakinan jika siswa dapat dimotivasi dan diajar dengan cara yang benar. Dengan menghargai keunikkan siswa maka mereka dapat mencapai suatu pembelajaran yang maksimal. Pendekatan  yang digunakan dalam Genius Learning membantu siswa untuk bisa mengerti kekuatan dan kelemahan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing- masing, Siswa akan memahami proses belajar yang benar, sesuai dengan kepribadiaan mereka masing- masing.
Asumsi dasar yang digunakan dalam mendefenisikan kecerdasan dalam strategi Genius Learning adalah sebagai berikut:
1.      Setiap orang lahir dengan kemampuan yang sama dan unik ( Madden, 2002: 11 ).  Setiap orang dilahirkan dengan  kombinasi kecerdasan yang beragam, karena perbedaan dari beberapa faktor yang mendominasi dan tingkat pengembangan kecerdasan yang dimiliki, kondisi lingkungan dan proses pembelajaran akan menentukan seberapa cepat atau lambat proses  perkembangan kecerdasan terjadi. Faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan ( Gunawan, 2006: 223 ) antara lain:
a. Lingkungan
Lingkungan  yang  kaya akan stimulus dan tantangan, dengan kadar yang seimbang  dan ditunjang dengan faktor dukungan dan pemberdayaan akan memperkuat mental dan kecerdasan.
b. Kemauan dan Keputusan
Kedua faktor ini adalah faktor motivasi, motivasi yang positif akan muncul sejalan dengan lingkungan yang kondusif, sebaliknya bila lingkungannya sama sekali tidak kondusif, otak yang paling cerdas sekalipun tidak akan dapat mengembangkan potensi intelektualnya.
c. Pengalaman Hidup
Potensi otak berkembang sejalan dengan pengalaman hidup, hal- hal kecil yang menunjukkan kesuksesan maupun kegagalan yang dialami oleh anak. Bila terjadi berulang– ulang akan menjadi suatu program yang menentukan seberapa besar potensi kecerdasan yang digunakan.
d. Genetika
Pengalaman hidup mempunyai pengaruh terhadap respon kognitif, sebaliknya gen mempunyai pengaruh pada kewaspadaan memori, kemampuan sensori dan juga faktor kecerdasan lainnya.
e. Gaya Hidup
Gaya hidup berpenaruh terhadap level perkembangan kognitif. Termasuk makanan, orang yang menjadi teman, jumlah jam tidur, olah raga, obat, minuman dan sebagainya.
  1. Kecerdasan menurut Gardner ( dalam Gunawan, 2005: 106 ) : Suatu            kemampuan untuk memecahkan suatu masalah kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan dan kemampuan untuk sesuatu untuk menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan  masyarakat. Gardner mengembangkan model kecerdasan selama lebih dari dua puluh tahun dan dikenal dengan istilah Multiple Intelligence yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
    1. Kecerdasan  Linguistik
Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata- kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan, juga kemampuan berkomunikasi. Kecerdasan ini mencakup kemampuan untuk menangani struktur bahasa, suara arti. Untuk mengembangakan kecerdasan linguistik dapat dilakukandengan cara menjadi pendengar yang efektif, dan melatih keahlian bicara.
    1. Kecerdasan Logika- Matematika
Kecerdasan Logika-Matematika adalah kecerdasan yang menggunakan analisis berurutan untuk mencapai kesimpulan tertentu ( Madden, 2002: 211 ). Dimana berturutan dari masalah, kemudian memikirkan , menyusun solusi dengan urutan yang logis  dan mampu melakukan proses berfikir deduktif dan induktif.
    1. Kecerdasan  Musik
Kecerdasan  Musik  adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk- bentuk musik yang meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dari musik yang didengar.
    1. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal juga melibatkan kepekaan pada ekspresi wajah, suara dan gerakan tubuh dari orang lain dan mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi
                   e.   Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Mengenai kesadaran atau kondisi emosi dan mental diri sendiri, kesadaran akan tujuan, motivasi, keinginan, proses berfikir dan kemampuan untuk melakukan disiplin diri, mengerti diri sendiri dan harga diri.
f.       Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Kinestetik merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam mengungkapkan ide atau pemikiran dan perasaan. Kecerdasan Kinestetik juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.
g.      Kecerdasan Visual dan Spasial
Kecerdasan Visual dan Spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual- spasial secara akurat, kemudian bertindak dan melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran serta hubungan antara elemen- elemen tersebut.
h.      Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan untuk mengamati, memahami dan menyusun pola atau unsur yang dijumpai dilingkungan sekitar.
3.    Konsep diri seseorang berbanding lurus dengan potensi yang digali dan dikembangkan. semakin baik konsep diri yang berhasil dibangun, semakin baik pula untuk mampu memaksimalkan penggunaan potensi yang dimiliki. Konsep diri terdiri dari komponen yaitu:
a.       Diri Ideal
Merupakan gabungan dari semua kualitas dan ciri kepribadiaan yang sangat dikagumi.
b.      Citra Diri
Merupakan cerminan diri sendiri, dimana bagaimana cara melihat diri sendiri dan berfikir mengenai diri saat ini.
c.       Harga Diri
Merupakan kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai pribadi yang mampu dan memiliki daya upaya dalm menghadapi tantangan- tantangan hidup.
4.   IQ tinggi sangat membantu keberhasilan akademik, namun bukan satu- satu – satunya faktor utama, atau sebaliknya.
5.   Guru dapat mempengaruhi dan meningkatkan kecerdasan anak didik, dimana guru sangat berperan penting dalam upaya menghilangkan berbagai hambatan yang menghambat perkembangan kecerdasan. Guru melakukannya dengan menggunakan strategi dan teknik yang tepat untuk membantu mengembangkan kecerdasan anak didik.
6.    Kecerdasan berkembang dengan bertahap, dimana perkembangan ini dikelompokkan  menjadi 4 tahap yaitu:
a.       Stimulasi
b.      Penguatan
c.       Belajar dan mengerti
d.      Transfer dan pengaruh
7.    Berfikir dapat diajarkan
             Genius Learning yang disusun berdasarkan hasil riset mutakhir mengenai  berbagai disiplin ilmu, terutama cara kerja otak dan memori. Menekankan  sembilan  prinsip utama dalam proses pembelajaran ( Gunawan, 2006: 8 ) yaitu:
         1. Otak berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya stimulus multisensori dan tantangan berfikir . lingkungan demikian akan menghasilkan jumlah koneksi yang lebih besar diantara sel- sel otak.
         2. Besarnya pengharapan berbanding lurus dengan hasil yang di capai. Otak selalu berusaha mencari dan menciptakan arti dari suatu pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung pada level pikiran sadar dan pikiran bawah sadar yang positif dan bersifat pribadi.
3. Lingkungan belajar adalah lingkungan yang memberikan tantangan tinggi     namun  dengan tingkat ancaman yang rendah. Keadaan pikiran siswa adalah kekuatan paling menentukan untuk menuju sukses. Jika siswa percaya diri, termotivasi dan gembira maka siswa tersebut memiliki potensi untuk sukses.
4.Otak sangat membutuhkan umpan balik yang bersifat segera dan mempunyai banyak pilihan.
5. Musik membantu proses pembelajaran dengan tiga cara:
a.        musik membantu untuk men-charge otak
b.       musik membantu merilekskan otak, sehingga otak siap untuk         belajar
c.       musik dapat digunakan untuk membawa informasi yang ingin dimasukkan  ke dalam memori.
6. Dengan menggunakan strategi dan teknik khusus, maka kemampuan   mengingat dapat ditingkatkan
7. Untuk dapat mencapai hasil pembelajarn yang maksimal, maka kondisi  fisik dan emosi harus benar- benar diperhatikan. Siswa tidak tidak akan bisa belajar bila dalam keadaa lapar, sakit ataupun mengantuk.  Hasil penelitian menunjukkan ketika seseorang berada dalam keadaan emosi yang positif endrofin terbentuk. Selanjutnya zat ini meningkatnya aliran neurotransmiter yang disebut asitekoli dan memungkinkan terjadinya sambungan antar sel otak, sehingga otak dapat bekerja dan berfungsi dengan efisien ( Rose, 2002: 50 ).
8. Kecerdasan dapat di kembangkan dengan proses pengajaran dan pembelajaran yang sesuai  dengan kondisi lingkungan.
9.  Otak kiri dan otak kanan bisa berkerjasama dalam mengolah suatu informasi

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons | Editing by Pensil Ajaib