Ferromagnetik
Mineral-mineral ferromagnetik bukan cuma sangat “bersemangat” kalau medan magnet dari luar datang.. saking ngefansnya sama si medan magnet nih, mineral-mineral ferromagnetik bahkan punya sifat kemagnetan yang permanen!
Contoh:
Magnetit (Fe3O4)
pyrrhotit (Fe1-xS)
Maghemite (Fe2O3, γ-Fe2O3)
Isovite ((Cr,Fe)23C6)
Chromferide (Fe3Cr1-x)
Symthite ((Fe,Ni)9S11 atau ((Fe,Ni)13S16)
Wilhelmramsayite (Cu3FeS3•2(H2O)
Batiferrite (Ba[Ti2Fe10]O19)
Paramagnetik
Beda dengan mineral-mineral paramagnetik yang “cinta
mati” sama medan magnet, “cinta” mineral-mineral paramagnetik sementara
aja! Mineral-mineral ini bersifat magnet cuma ketika ada medan magnet
disekitarnya. Begitu medan magnet dari luar pergi, hilang deh sifat
kemagnetannya.
Contoh: Hematit (Fe2O3)
Franklinite ((Zn,Fe2+)(Fe3+)2O4 )
Pirit (FeS2)
Kalkopirit (CuFeS2)
Olivin ((Mg,Fe)2SiO4)
Ilmenit (FeTiO3)
Piroksen ((Mg,Fe)SiO3)
Hornblende ((Ca,Na)2–3(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2
Mineral mika (Biotit, Muskovit, Flogofit)
Diamagnetik
Digoda medan magnet? Cuek aja, lagi! Itulah
mineral-mineral diamagnetik. Dalam bahasa sehari-hari, kita sering
bilang benda-benda seperti air, udara, plastik, kertas sebagai benda
“tanpa magnet”. Sebenarnya, benda-benda diamagnetik sedikit menolak
medan magnet. Yang termasuk mineral-mineral diamagnetik adalah
mineral-mineral non-logam, seperti
Sulfur (S)
Kuarsa (SiO2)
Halite (NaCl)
Calcite (CaCO3)
Ortoklas (KAlSi3O8)
Plagioklas ((Na,Ca)(Si,Al)4O8)
Talk(Mg3Si4O10(OH)2)
Gipsum (CaSO4·2H2O)
Intan (C)